Belajar Mendeteksi Kebohongan Dalam Waktu Kurang Dari 60 Menit (Studi Analisis Siometika Umberto Eco)

Ren'el, Rifai (2020) Belajar Mendeteksi Kebohongan Dalam Waktu Kurang Dari 60 Menit (Studi Analisis Siometika Umberto Eco). Skripsi thesis, IAIN Ambon.

[img] Text
BAB I, III, V.pdf

Download (2MB)
[img] Text
FULL SKRIPSI.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)

Abstract

Penelitian ini mengangkat pembahasan tentang mendeteksi kebohongan dalam Pemikiran David Craig menurut teori somiotika Emburto Eco. Kebohongan merupakan kasus individu yang dikemukakan oleh David Craig kemudian diposisikan dengan beragam karya sezamannya. Mengenai pemahaman atas teks estetis guna menguak tanda, lebih jauh dijelaskan oleh Eco bahwa pemahaman tersebut didasarkan pada dialektika antara penerimaan dan pengingkaran kode-kode pengirim di satu sisi dan pengenalan dan penolakan atas kode-kode personal di sisi lain. Dialektika tersebut dijelaskan oleh Eco merupakan tegangan atau kondisi ketika penerima di satu sisi memiliki interpretasi tersendiri namun pengirim juga tidak ingin melawan maksud pengarang sepenuhnya. Jenis penelitian ini adalah penelitian kajian pustaka, yakni penelitian yang memberikan gambaran tentang situasi dan kejadian secara sistematis dan faktual mengenai faktor-faktor dan sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang dimiliki untuk melakukan akumulasi, dimana pada umumnya metode ini diartikan secara luas yaitu bukan hanya memberikan gambaran terhadap fenomena, melainkan juga menerangkan hubungan-hubungan, menguji hipotesis, memperkuat prediksi serta mendapatkan makna dan komplikasi dari permasalahan yang hendak dicapai. Dari hasil penelitian, ditemukan bahwa di dalam mendeteksi kebohongan menurut David Craig terdapat beberapa motivasi, pertanyaan yang harus ditanyakan serta mengecek kembali kebenaran informasi. Menurut Umberto Eco, pemikiran David Craig tersebut merupakan fungsi-tanda dalam komunikasi, ekspresi dan isi, denotasi dan konotasi, dan interpretan. Hal ini menujukkan kepada peralihan dari semiotika substantif menjadi semiotika pragmatis. Fungsi-tanda berada pada pesan yang memiliki entitas ganda sebagai hasil akhir komunikasi pertama atau bisa juga disebut dengan denotasi. Fondasi untuk mendapatkan pesan disebut interpretan. Konotasi terjadi ketika tujuan melakukan keterangkatan kode sebagai bentuk respon behavioral. Adapun ekspresi komunikasi berupa saluran yang memuat sinyal (isi) kiriman dari sumber. Olehnya itu, memahami tanda kebohongan dalam berkomunikasi menjadi lebih penting guna memahami secara utuh pesan yang disampaikan berdsarkan nilai-nilaikejujuran dalam berkomunikasi. Konteks mendeteksi kebohongan David Craig ditinjau dalam teori semiotika merupakan tranmisi makna yang dihasilkan dari dialektika wacana teks mendeteksi kebohongan (ground) dan realita (object) seringkali menimbulkan bias. Bias makna cenderung kepada hal metode yang digunakan dalam berbohong daripada hasil berbohong.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information/Pembimbing: Pembimibing I : M. Taib Kelian, M. FiI. I / Pembimbing II : Ajuan Tuhuteru, M. I. Kom.
Uncontrolled Keywords: Mendeteksi Kebohongan, Teori Semiotika Emburto Eco
Subjects: Komunikasi Islam
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Dakwah > Komunikasi Penyiaran Islam
Depositing User: Users 173 not found.
Date Deposited: 19 Jun 2021 21:17
Last Modified: 19 Jun 2021 21:17
URI: http://repository.iainambon.ac.id/id/eprint/1108

Actions (login required)

View Item View Item