Yapono, Nur Kausar (2020) Tinjauan Hukum Islam Terhadap Pemanfaatan Gadai Kebun Pala Oleh Pemegang Gadai Terhadap Kebutuhan Masyaraakat Hukum Adat Desa Haya Kecamatan Tehoru Kabupaten Maluku Tengah. Skripsi thesis, IAIN Ambon.
Text
BAB I.III.V.pdf Download (1MB) |
|
Text
NUR KAUSAR YAPONO.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
Abstract
Gadai merupakan perjanjian penyerahan harta oleh pemiliknya dijadikan sebagai pembayar hak piutang tersebut, baik seluruhnya maupun sebagian. Pada dasarnya sistem pegadaian suda diterapkan sejak jaman rasullallah dan diprkatikan hingga saat ini, salah satunya diterapkan oleh masyarakat desa haya, yakni dengan menggadaikan kebun pala. Pengggadaian kebun pala ini suda diterapkan sejaka lama oleh para tetua terdahulu dan terus diberlakukan hingga saat ini. Penelitian ini bertujuan guna mengkaji lebih dalam tentang: Praktek Gadai Kebun Pala di Desa Haya Kecamatan Tehoru Kabupaten Maluku Tengah. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Praktek Gadai Kebun Pala di Desa Haya Kecamatan Tehoru Kabupaten Maluku Tengah. Penelitian menggunakan penelitian lapangan, dengan menggunakan metode analisis deskripsi. Adapun jenis data kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini. Cara observasi, wawancara dan kepustakaan yang digunakan dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukan bahwa: Praktek Gadai Kebun Pala di Desa Haya Kecamatan Tehoru Kabupaten Maluku Tengah menggunakan sistem pegdaian yang diterapkan oleh para tetua terdahulu, yang mana dalam pelaksanaanya dapat mengambil manfaat darinya. Dalam pelaksanaanya, sistem yang diterapkan yaitu dengan menggadai kebun pala secara menyeluruh dan dapat dilakukan secara per peohon, hal ini dikernakan tidak semua pohon pola dalam satu kebun itu berbuah dengan baik, dengan begitu pihak penerima gadai tidak akan takut dirugikan karena jaminannya. Dalam praktik penggadaian yang diterapkan masyarakat Desa Haya menurut hukum islam, ditinjau berdasarkan rukunnya sudah sah namun berdasrakan syaratnya tidak sah, disebabka n dalam pelaksanaanya belum memenuhi salah satu syarat sahnya rahin, hal ini dapat dilihat berdasarkan pelaksanaannya tidak semua masyarakat mematuhi peraturan yang suda dibuat, dikarenakan mereka tidak benar- benar melakukan transaksi dengan baik antara pihak penggadai dan pihak penerima gadai, yang mana pihak penggadai tidak membayar hutang dengan penuh sesuai dengan yang dijanjikan pada waktu tangguan (tidak amanah), namun pihak penggadai sudah mengambil alih haknya. Hal inilah yang membuat pihak penerima gadai merasa dirugikan.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Additional Information/Pembimbing: | Dr. H. Anang Kabalmay, MH / M. Umar Kelibia, M.SI |
Uncontrolled Keywords: | hukum Islam, gadai kebun, hukum adat |
Subjects: | Masyarakat Islam Muamalat |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam > Hukum Ekonomi Syariah Berdasarkan Subyek > Hukum Ekonomi Syariah |
Depositing User: | La Iba |
Date Deposited: | 12 Dec 2021 23:35 |
Last Modified: | 12 Dec 2021 23:35 |
URI: | http://repository.iainambon.ac.id/id/eprint/1841 |
Actions (login required)
View Item |