Analisis Status Perkawinan yang Belum Memiliki Akta Cerai Menurut Undang Undang No 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan (Studi Kasus di Desa Wayame Kec. Teluk Ambon Kota Ambon)

Bula, Fajar Pande (2023) Analisis Status Perkawinan yang Belum Memiliki Akta Cerai Menurut Undang Undang No 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan (Studi Kasus di Desa Wayame Kec. Teluk Ambon Kota Ambon). Skripsi thesis, IAIN Ambon.

[img] Text
BAB I, III, V.pdf

Download (3MB)
[img] Text
FULL SKRIPSI.pdf
Restricted to Registered users only

Download (4MB)

Abstract

Skripsi ini mengkaji tentang Analisis Status Perkawinan Yang Belum Mempunyai Akta Cerai Menurut Undang-Undang Nomor 1 ahun 1974 Tentang Perkawinan (Studi Kasus Di Desa Wayame Kec Teluk Ambon Kota Ambon). Adapun rumusan masalah dalam skripsi ini adalah: (1) Bagaimana faktor-faktor penyebab adanya perkawinan tanpa akta cerai di Desa Wayame. (2) Bagaimana status perkawinan yang belum memiliki akta cerai menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan. Metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah jenis penelitan kualitatif, yaitu penelitian ini menggunakan data deskriptif berupa bahasa tertulis atau lisan dari orang dan narasumber yang dapat diamati terkait pengalamannya tentang pernikahan baru tanpa akta cerai. Analisis data menggunakan teknik analisis data kualitatif. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara. Adapun hasil penelitian skripsi penulis bahwa perkawinan tanpa akta cerai disbabkan karena faktor ekonomi, karena menurut hasil wawancara dari informan bahwa berurusan dengan pengadilan hanya menghabiskan uang dan hanya membuat ribet. jarak, karena pada masa itu transportasi masih sangat minim tepatnya pada tahun 1987, karena pada saat proses perceraian terjadi informan sama istrinya berada di wilayah yang berbeda lebih tepatnya informan berada di Ambon sedangkan sang istri berada di kota Bau-Bau pulau Buton. Tidak memahami dengan hukum yang berlaku, karena masyarakat wayame khususnya yang berada di wilayah dusun masih banyak sekali yang sangat minim akan hukum, mereka berasumsi bahwa cukup dengan menikah secara sah dimata agama saja sudah cukup. dan juga tidak punya kesadaran akan hukum yang berlaku. Sebenarnya mereka sudah mengetahui hukum nikah yg berlaku dan secara sah secara yuridis, akan tetapi mereka tidak peduli dengan pernikahan kedua mereka, sebab keduanya memangv tidak ingin menyelesaikan masalah mereka ke pengadilan. Dalam masalah ini yakni pernikahan kedua tanpa akta cerai menurut agama pernikahan mereka sah akan tetapi kalau menurut hukum positif yang berlaku di Indonesia terjadi kontradiktif, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan tepatnya pada Pasal 2 ayat (2) bahwa tiap-tiap perkawinan dicatat menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan juga dijelaskan dalam Kompilasi Hukum Islam tepatnya pada Pasal 5 ayat (1) Agar terjamin ketertiban perkawinan bagi masyarakat islam, setiap perkawinan harus dicatat.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information/Pembimbing: Pembimbing I : Farid Naya, M. Si / Pembimbing II : Abdul Haris Simal, M. H
Uncontrolled Keywords: Status Perkawinan, Akta Cerai, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan
Subjects: Hukum Keluarga
IAIN Ambon > Fakultas Syariah > Hukum Keluarga
Divisions: Berdasarkan Subyek > Hukum Keluarga
Fakultas Syariah > Hukum Keluarga
Depositing User: Yunita Febriani
Date Deposited: 20 May 2024 02:25
Last Modified: 20 May 2024 02:25
URI: http://repository.iainambon.ac.id/id/eprint/4338

Actions (login required)

View Item View Item