Komunikasi Dalam Budaya Angkat Pela Gandong Antara Desa Werinama di Kabupaten Seram Bagian Timur Dengan Desa Kilang di Kota Ambon

Pakalessy, Juwita (2021) Komunikasi Dalam Budaya Angkat Pela Gandong Antara Desa Werinama di Kabupaten Seram Bagian Timur Dengan Desa Kilang di Kota Ambon. Skripsi thesis, IAIN Ambon.

[img] Text
HALAMAN DEPAN.pdf

Download (966kB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (128kB)
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (198kB)
[img] Text
BAB III.pdf

Download (51kB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (258kB)
[img] Text
BAB V.pdf

Download (35kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (67kB)

Abstract

Budaya angka pela gandong merupakan suatu sebutan yang di berikan kepada dua atau lebih negeri yang saling mengangkat saudara satu sama lain. pela gandong sendiri merupakan intisari dari kata "Pela" dan "Gandong". Pela adalah suatu ikatan persatuan sedangkan gandong mempunyai arti saudara. Jadi pela gandong merupakan suatu ikatan persatuan dengan saling mengangkat saudara. Pela gandong sendiri sudah lama ada di Maluku, dan biasanya pela gandong itu terdiri dari dua negeri yang berlainan Agama (Islam dan Kristen). Dalam sejarahnya pela dan gandong yang terjadi antara desa Desa Werinama di SBT dan Desa Kilang di Kota Ambon karena Desa Werinama pernah menolong kapitan misebilek yang terdampar dengan Kora-Kora di laut Desa Werinama. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. penelitian kualitatif dimaksudkan untuk pengukuran yang cermat terhadap fenomena sosial tertentu. Data primer dikumpulkan melalui metode wawancara sedangkan data sekunder dikumpulkan dengan studi dokumen dan kepustakaan yang relevan dengan dengan permasalahan yang diteliti. Analisis data penelitian kualitatif dapat dilakukan melalui tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan yakni reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Subjek dalam penelitian ini adalah masyarakat Desa Werinama dan Kilang di Kota Ambon. Hasil penelitian menunjukan bahwa secara umum budaya pela dan gandong antara Desa Werinama dan Desa Kilang ini merupakan sebuah budaya yang mengandung adat komunikasi yang baik, dan juga mengandung tradisi dan adanya perjanjian yang telah dilakukan. Isi dari perjanjian ini adalah masyarakat Desa Werinama dan Desa Kilang dilarang menikah antara sesama pela, dan saling tolong menolong atara sesama pela. hal ini karena pela adalah saudara mereka sendiri. Hubungan pela gandong ini mempunyai pengaruh yang sangat penting di mana semua masyarakat turut serta menjunjung, karena melanggar perjanjian sumpah ini akan terjadi malapetakan bagi masyarakat. Kejadian yang selalu diingat hingga sampai pada saat ini dan membuat ketakutan pada warga Desa Werinama dan Kilang untuk melanggar perjanjian pela gandong. Dimana kejadian pernah terjadi di Desa Kilang dimana Latif sala satu masyarakat Desa Werinama singgah di Kilang dan meminta pisang namun tidak diberikan, akhirnya setalah ia pulang semua pisang yang ada di Desa Kilang semuanya mati.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information/Pembimbing: Andi Fitriyani, M.Si / Nanik Handayani, M.H
Uncontrolled Keywords: Budaya Angka Pela Gandong
Subjects: Komunikasi Islam
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Dakwah > Komunikasi Penyiaran Islam
Depositing User: La Iba
Date Deposited: 14 Nov 2022 00:38
Last Modified: 14 Nov 2022 00:38
URI: http://repository.iainambon.ac.id/id/eprint/2600

Actions (login required)

View Item View Item