Akmal, Ode (2021) Upacara Sunatan Masyarakat (Keda) Di Desa Batujungku Kecamatan Batabual, Kabupaten Buru. Skripsi thesis, IAIN Ambon.
Text
BAB I, III, V.pdf Download (3MB) |
|
Text
FULL SKRIPSI.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) |
Abstract
Upacara Sunatan Masyarakat keda ini adalah salah satu tradisi di Pulau Buru yang terletak di Desa Batujungku Kecamatan Batabual. Upacara Sunatan merupakan suatu keharusan bagi suku Keda sejak turun- temurun bahwa seorang anak beranjak dewasa harus di sunatkan (E’nei) apabila tidak di laksanakan anak tersebut akan terkena kualat dari para leluhur berupa kutukan di timpa bencana sakit, tidak mempunyai keturunan dan tidak diakui sebagai kelompok masyarakat Keda, serta tidak melaksanakan adat istiadat dan menurut anggapan mereka orang yang belum di sunat adalah orang yang masih dalam keadaan kotor. dan sudah di percaya oleh masyarakat Keda sejak nenek moyang mereka terdahulu hingga turun temurun sampai sekarang ini. masalah dalam penelitian ini yaitu 1. proses Upacara Sunatan Masyarakat Keda Di Desa Batujungku Kec. Batabual Kab. Buru 2. Partisipasi Masyarakat Batujungku dalam pelaksanaan Upacara Sunatan Di Desa Batujungku Kec. Batabual Kab Buru. Jenis penelitian ini adalah deskriptif-kualitatif, Penelitian ini dilaksanakan selama satu bulan, terhitung mulai Tanggal 10 Februari sampai 10 maret. Lokasi penelitiaan ini dilaksakan di Desa Batujungku Kecamatan Btabual Kabupaten Buru dengan subjek penelitian sebanyak 5 subjek. untuk memeperoleh data dari penelitian ini melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. sedangkan untuk menganalisis data menggunakan tiga alur kegiatan yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa bentuk pelaksanaan Upacara Sunatan bagi Masyarakat Keda dalam pelaksanan Sunat di lakukan persiapan di mulai dengan bicara-bica atau meminta ijin (Babeto) terhadap tuang tampa yang di lakukan dari ketua adat kampong Desa Batujungku, pisau di gunakan untuk memotong kulit penis anak-anak yang di sunat, (piring tua) piring yang di percayai dalam pelaksanaan tradisi dalam hal keberkatan, untuk persiapan terjadinya pendarahan dan bambu (taraaf) untuk mengelus kemaluan sebagai alat penada kulit dalam pemotongan kulit alat kelamin. Dasar dalam proses pelaksaan sunatan bagi anak–anak Masyarakat Keda adalah sesuai dengan tuntunan tradisi adat istiadat yang perlu di lestarikan, dan dapat di jadikan sebagai kekuatan dalam hubungan bermasyarakat serta di rawat sebagai pranata sosial dalam kehidupan masyarakat dulu, sekarang dan akan datang dalam keaneka ragaman kebudayaan.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Additional Information/Pembimbing: | Pembimbing I : Yusup Laisouw, M. Si / Pembimbing II : Abdul Muin Loilatu, M. Si |
Uncontrolled Keywords: | Upacara Sunatan |
Subjects: | Sosiologi Agama IAIN Ambon > Fakultas Ushuluddin dan Dakwah > Sosiologi Agama |
Divisions: | Berdasarkan Subyek > Sosiologi Agama Fakultas Ushuluddin dan Dakwah > Sosiologi Agama |
Depositing User: | Yunita Febriani |
Date Deposited: | 15 Dec 2021 01:40 |
Last Modified: | 15 Dec 2021 01:40 |
URI: | http://repository.iainambon.ac.id/id/eprint/1894 |
Actions (login required)
View Item |