Pelaksanaan PSBB Terhadap Mata Pencaharian Sopir Angkot Studi Kasus Masyarakat STAIN Kahena RT 001/RW 017 Desa Batu Merah Kecamatan Sirimau Kota Ambon

Lapandewa, Sisi (2021) Pelaksanaan PSBB Terhadap Mata Pencaharian Sopir Angkot Studi Kasus Masyarakat STAIN Kahena RT 001/RW 017 Desa Batu Merah Kecamatan Sirimau Kota Ambon. Skripsi thesis, IAIN Ambon.

[img] Text
BAB I.III.V.pdf

Download (1MB)
[img] Text
SISI LAPANDEWA.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dilaksanakan oleh pemerintah kota Ambon guna mengurangi dan memutus rantai tali persebaran virus baru yang saat ini sedang melandah seluruh dunia terutama kota Ambon. PSBB yaitu istilah karantina kesehatan di Indonesia yang di defenisikan sebagai pembatasan kegiatan tertentu penduduk dalam suatu wilayah yang diduga terinfeksi dan atau terkontaminasi sedemikian rupa untuk mencegah kemungkinan penyebaran penyakit atau kontaminasi. PSBB dilakukan bukan hanya untuk Kota Ambon tetapi juga untuk seluruh wilayah yang terdampak virus Covid-19. PSBB yang dilakukan di Kota Ambon memiliki beberapa peraturan untuk membatasi kegiatan masyarakat kota Ambon diluar rumah, Ada beberapa peraturan yang di berlakukan selama pelaksanaan PSBB di kota Ambon yaitu, pelaksanaan kerja dari rumah, sekolah ataupun kuliah dari rumah, pembatasan jam operasi tokoh, minimarket dan swalayan, penutupan bandara dan pelabuhan, jam operasional dan jumlah penumpang transoportasi umumnya khususnya angkot di batasi. Pemberlakuan PSBB yang dilaksanakan di Kota Ambon sangat berpengaruh besar dalam kehidupan masyarakat terutama kepada masyarakat yang memiliki penghasilan perhari terkhususnya supir angkot, apalagi saat ini jam operasional dan jumlah penumpang angkot benar-benar dibatasi hal tersebut tentu saja membuat para supir angkot merasa kesusahan. Dari hasil wawancara dengan para supir angkot sudah diketahui kehidupan supir angkot semakin kesusahan karena berbagai macam peraturan yang diberlakukan Pemerintah Kota Ambon dan supir angkot merasa sangat dirugikan dengan peraturan-peraturan tersebut. PSBB yang dilaksana di Kota Ambon dalam jangka waktu yang cukup lama dari dari juni 2020 sampai maret 2021 yang dibagi dalam beberapa tahapan sangat berdamapak pada kehidupan sosial sopir angkot termasuk juga permasalahan ekonomi. Dari adanya pelaksanaa PSBB ini supir angkot mengalami penurunan pada perekonomian mereka, yang tadinya sebelum adanya PSBB penghasilan mereka bisa mencapai 500.000 bahkan bisa lebih. Tetapi setelah adanya PSBB ini paling mentok penghasilan yang didapatkan 350.000 bahkan juga 300.000 dari pengahsilan itu juga harus dibagi Rp. 100.000 untuk uang stor, Rp. 150.000 untuk uang minyak. Jadi PSBB ini benar-benar membuat kehidupan masyarakat semakin sulit

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information/Pembimbing: Yusup Laisouw, M.Si / Israwati Amir, M.Si
Uncontrolled Keywords: Pelaksanaan PSBB, Sopir Angkot
Subjects: Sosiologi Agama
IAIN Ambon > Fakultas Ushuluddin dan Dakwah > Sosiologi Agama
Divisions: Berdasarkan Subyek > Sosiologi Agama
Fakultas Ushuluddin dan Dakwah > Sosiologi Agama
Depositing User: La Iba
Date Deposited: 02 Mar 2022 06:26
Last Modified: 02 Mar 2022 06:26
URI: http://repository.iainambon.ac.id/id/eprint/2156

Actions (login required)

View Item View Item