Solissa, Sarfin (2024) Kebebasan Pers dalam Pandangan Mochtar Lubis. Skripsi thesis, IAIN AMBON.
![]() |
Text
COVER.pdf Download (763kB) |
![]() |
Text
HASIL BAB I.pdf Download (346kB) |
![]() |
Text
HASIL BAB II.pdf Download (266kB) |
![]() |
Text
HASIL BAB III.pdf Download (108kB) |
![]() |
Text
HASIL BAB IV .pdf Restricted to Registered users only Download (659kB) |
![]() |
Text
BAB V - LAMPIRAN.pdf Download (399kB) |
Abstract
Pers di Indonesia. Pers pada masa Orde Lama, pers dimanfaatkan sebagai alat perjuangan politik dan penyebaran semangat nasionalisme, tetapi sering dibatasi oleh kebijakan pemerintah yang represif. Memasuki masa Orde Baru, kebebasan pers semakin tertekan dengan adanya pengawasan ketat, pembredelan, serta penerapan regulasi seperti Surat Izin Usaha Penerbitan Pers (SIUP), yang diberlakukan sejak tahun 1966 sebagai alat kontrol pemerintah. Namun, era Reformasi membawa perubahan besar dengan dihapuskannya SIUP melalui Undang-Undang No. 40 Tahun 1999 tentang Pers, yang memberikan jaminan hukum atas kebebasan pers di Indonesia. Oleh karena itu wartawan seperti Mochtar Lubis mempunyai pandangan sendiri terkait kebebasan pers di Indonesia maka tujuan penelitian yaitu, untuk mengetehui perkembangan kebebasan pers di Indonesia dan pandangan Mochtar Lubis terhadap kebebasan pers di indonesia. penelitian yang di gunakan adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif analitis, pengumpulan data dilakukan dari berbagai sumber litelatur yaitu dari, website, jurnal, dan tulisan Mochtar Lubis, seperti buku Mochtar Lubis Wartawan Jihad 1992, dan, Nirbaya: Catatan Harian Mochtar Lubis dalam Penjara 2008. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Mochtar Lubis memegang prinsip pers yang bebas, berani mengungkapkan kebenaran, meskipun berisiko menghadapi tekanan atau pembredelan. Melalui surat kabar Indonesia Raya, Mochtar Lubis memberikan kontribusi besar dengan menyuarakan isu-isu penting seperti korupsi, penyalahgunaan kekuasaan, dan ketidakadilan sosial. Tulisan-tulisannya mencerminkan sikap kritis dan keberanian yang luar biasa, menjadikan Indonesia Raya sebagai simbol perlawanan terhadap otoritarianisme. Selain itu, Mochtar Lubis memandang Undang-Undang No. 40 Tahun 1999 tentang Pers sebagai langkah maju yang memberikan jaminan kebebasan pers yang lebih jelas dan perlindungan hukum terhadap jurnalis. Namun, ia juga menegaskan bahwa kebebasan yang dijamin oleh undang-undang tersebut harus diiringi dengan tanggung jawab moral dan profesionalisme tinggi dari jurnalis.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Additional Information/Pembimbing: | Pembimbing I : Dr. M. Asrul Pattimahu, MA/ Pembimbing II : Ajuan Tuhuteru, M.I.Kom |
Uncontrolled Keywords: | Kebebasan Pers di Indonesia dan Mochtar Lubis. |
Subjects: | IAIN Ambon > Fakultas Ushuluddin dan Dakwah > Jurnalistik Jurnalistik |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Dakwah > Jurnalistik Berdasarkan Subyek > Jurnalistik |
Depositing User: | Sitti Muthmainnah Raharusun |
Date Deposited: | 24 Jul 2025 04:04 |
Last Modified: | 24 Jul 2025 04:04 |
URI: | http://repository.iainambon.ac.id/id/eprint/4672 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |